
Photo by Tilton Lane, used under Creative Commons lisence
29 Juli 2006 - Membeli furniture memang gampang-gampang susah. Bila kita tidak jeli atau mempunyai pengetahuan yang cukup baik dengan interior design, maka bisa jadi furnitur kita bisa-bisa malah menjadi tidak sedap dipandang.
Langkah pertama yang dilakukan adalah 'mensurvey' kecil-kecilan ruang dalam rumah yang akan kita isi dengan furniture. Perhatikan warna dinding, luas ruang, tinggi plafon, aksesoris ruang serta hal-hal lainnya yang menyangkut tema yang dipilih, misalnya tema klasik, atau mediterania, atau minimalis, atau tradisional, bali dan sebagainya.
Ruang yang besar bisa diisi dengan bermacam-macam furniture. Dalam sebuah ruang yang besar, Anda bisa membagi area-area kedalam beberapa area yang berbeda. Ruang yang besar bisa memberikan banyak pilihan untuk penataan interior. Tetapi jangan lupa, bila terlalu banyak ruang yang kosong, bisa terjadi kesan 'dingin'.
Untuk ruang yang sempit (ruang 3 x 3 meter adalah ruang yang cukup sempit), gunakan furniture yang terkesan ringan dan kecil. Furniture kecil bisa memberikan efek kelegaan pada ruangan tersebut. Ruang kecil juga dapat terkesan besar bila jumlah furniture sedikit dan terdapat obyek dinding yang cukup besar (disini maksud saya bisa merupakan lukisan atau foto yang memenuhi salah satu dinding).
Furniture bisa dipadu-padankan dengan warna dinding. Idealnya, warna perabot adalah warna yang senada dengan cat dinding. Bila tembok ruangan berwarna kren, usahakan warna perabot berkisar dalam warna monokrom kren atau yang senada. Anda dapat mengambil contoh warna-warna dalam tabel-tabel berikut.Warna krem dan kemungkinan padu padan:

Warna-warna tersebut merupakan warna dasar dan bisa juga menjadi warna yang lebih pastel atau lebih gelap. Sebaiknya untuk hasil yang maksimal, Anda bisa menggunakan jasa desainer interior untuk menata ruang Anda.
Photo by decor8, used under Creative Commons lisence
Untuk pemilihan tema, sesuaikan dengan karakter diri atau keluarga Anda. Sebuah tema mencerminkan kepribadian pemiliknya dan penataannya pun haruslah konsisten. sebagai contoh; bila Anda adalah orang muda yang sibuk dan praktis, adakalanya Anda lebih menyukai desain minimalis. Tentunya tidak lucu bila Anda mempunyai sebuah kursi klasik pada ruangan dengan gaya minimalis.
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.
Komentar sebelumnya dari www.astudio.id.or.id:
BalasHapusnama: miera
email: miera_awex@*****.com.sg
comments: comments on article: "Tips membeli furniture": saya ingin tahu tentang warna-warna dinding yang sesuai dengan konsep bali beserta jenis dan warna perabot yang baik.
website ini: website ini baik dan byk memberi input yg berguna
astudio:
Trims... mungkin bisa menjadi ide untuk artikel selanjutnya
nama: yati
email: minafeed@*******.net.id
comments: comments on article: "Tips membeli furniture": article tsb cukup menarik,bisa tdk kasi masukan warna dinding & furniture yg bergaya minimalis untuk ruang tamu dengan ukuran 4x5m. thanks
nama: Neni
email: nenie_302@*****.com
comments: comments on article: "Tips membeli furniture": Sae piZzzaaaaNnn..... Nuhun Very Much
website ini: ...Sae Oge
nama: Ahma Rizal,ST
email: ahmadrizalnst@*****.net
comments: comments on article: "Tips membeli furniture": saya suka artikel ini memberikan gambaran kepada saya membeli furniture.
nama: IstieGumilar
email: lomanis8
comments: comments on article: "Tips membeli furniture": wah dengan adanya artikel ini cukup membantu dlm penataan rumah, karena saya baru pindahan, mudah2an tidak salah beli furniture.
website ini: good....
nama: norhasnilahwati sahib
email: norhasnilah_wati@*****.com
comments: comments on article: "Tips membeli furniture": Nak mencari warna yang sesuai bagi apartment yang perabut nya simpel dan kebanyakan kayu?
astudio:
Dear Norhasnilahwati,
Warna kayu itu biasanya coklat, krem, ada pula yang hijau, tapi jarang. Warna-warna ini bisa dikategorikan warna netral, sehingga tidak masalah bila dipadankan dengan warna-warna lain. Tapi biasanya warna kayu yang terlalu gelap akan terkesan 'berat' dan ruangan bisa lebih gelap.
nama: danan
email: pisc_qua@*****.com
comments: comments on article: "Tips membeli furniture": saya Mahasiswa Des. Interior, bru msk taon 2007 ni. Mohon bimbingannya... saya ingin bertanya, apakah kesan lega, harus menggunakan warna2 pastel seperti yang ada pada tabel? ataukah ada warna yang lainnya yang memberikan kesan lega pada ruangan? terimakasih...
website ini: absolutely cool...
astudio:
Danan, warna-warna pastel adalah warna yang cukup 'save' untuk digunakan dalam ruangan karena kesan hangat yang ditimbulkannya. Lain dengan warna kuat atau vivid color yang sangat kuat keberadaannya di sebuah ruangan, warna kuat ini bisa mengganggu perhatian orang yang ada di ruangan tersebut. Selain itu perlu dipilih warna dari deretan warna yang teduh dan tidak terlalu 'ngejreng' sehingga lebih enak dilihat. Kesan lega pada ruangan biasanya dihadirkan melalui pemilihan warna yang terang.
nama: ifint
email: fint_0358@*****.co.id
comments: comments on article: "Tips membeli furniture": saya sependapat dengan artikel di beberapa paragraf di atas, tp saya sangat kurang setuju dengan paragraf terakhir pada tips ini."Anda adalah orang muda yang sibuk dan praktis, adakalanya Anda lebih menyukai desain minimalis. Tentunya tidak lucu bila Anda mempunyai sebuah kursi klasik pada ruangan dengan gaya minimalis."
ketika kita terjebak dalam menilai sesuatu dari kebiasaan,praktis = minimalis?
pdahal tidak semua barang antik mempunyai fungsi yang TAK PRAKTIS, malah ada beberapa poin visual furniture minimalis yang notabene membutuhkan konsentrasi khusus dalam hal konstruksi dan safety, apakah hanya diperlukan fungsi yg PRAKTIS dalam furniture gaya minimalis? ternyata tidak itu saja.
dan tentunya sangant lucu juga jika kita melupakan tentang keberadaan gaya ekletik.
ketika semua tatanan hanya sebuah sugesti penginderaan atas kebiasaan dalam waktu yang cukup lama, dan tips2 ini hanya sebagian kecil dari solusi kejenuhan tentang suatu tatanan, selebihnya kembali kepada personal yang bersangkutan. terima kasih***
website ini: sangat bagus sekali...
astudio:
Dear Ifint,
Berbicara gaya arsitektur, tentunya kita diharapkan konsisten dengan penggunaan gaya arsitektur tertentu, karena adakalanya gaya arsitektur yang berlainan memiliki gaya berlainan, bahkan berseberangan. Dalam contoh ini, klasik dan minimalis adalah berbeda sama sekali. Klasik itu rumit, minimalis itu sederhana, sehingga keberadaan furniture klasik di ruangan minimalis tentunya sangat menyita pandangan dan ruangan yang minimalis jadi 'tidak minimalis lagi'.
Namun biasanya, memang pemilik rumah sengaja memiliki berbagai hal yang diinginkan dalam rumahnya, yang kadang agak kurang seusai dengan desain yang sudah ada (atau didesain arsitek), karenanya penting untuk memperhatikan gaya arsitektur sebagai tema dari ruangan atau rumah dengan furniture yang sesuai.
name: noni77_tbp@*****.com
komentar: comments on article 'Tips Membeli Furniture':
konsep minimalisnya bagus skali.coba ditambah eksterior minimalis
name: Fitri, fitri.zen@*****.com
komentar: comments on article 'Tips Membeli Furniture':
emuanya kembali ke selera masing2 pemilik rumah, ada yang pengen rumahnya kelihatan "rame" dengan warna2 kontras furniturnya, ada yang suka minimalis dengan warna2 senada.Semuanya tinggal penyesuaian saja antara tips dengan selera kan?!
name: Isti Harwanti + istiharwanti@*****.com
komentar: comments on article 'Tips Membeli Furniture': Menurut pengalaman kami,selain hal padu padan di atas, kita pun tidak boleh terburu-buru berusaha mengisi rumah dengan berbagai furnitur. Sebaiknya belilah perabot rumah secara bertahap sesuai kebutuhan. Kadangkala kebutuhan kita tidak sama dengan rumah lain pada umumnya.Contohnya pengalaman kami ini. Kami pernah mendesain satu ruangan di rumah kami sebagai ruang tamu dan mengisinya dengan segala perabot layaknya ruang tamu. Dengan berjalannya waktu, ternyata ruangan itu jarang sekali digunakan untuk melayani tamu. Yang benar-benar kami butuhkan ternyata adalah sebuah ruang kerja. Tamu dapat kami temui di teras saja. Akhirnya ketika kami merubah ruangan tersebut menjadi kamar kerja, banyak perabot 'sisa ruang tamu' yang mubazir. Sayang kan? Seandainya dulu kami dapat menahan diri untuk tidak terburu-buru membeli perabot, tentu hal ini bisa dihindari. Selain itu belanja furnitur harus dengan kepala dingin, jangan tergoda dengan bentuk dan modelnya yang menawan. Tapi pertimbangkanlah fungsi furniture yang kita butuhkan dan keselarasan dengan perabot yang telah kita miliki, agar tidak terjadi adanya perabot yang cuma 'menuh-menuhin' tempat saja atau terkesan 'nyeleneh'di antara barang lainnya. Semoga tips ini bermanfaat.
name: samcyah@......com
komentar: comments on article 'Tips Membeli Furniture'
penerangan yang di beri boleh dikira satu asas mengenali setiap sudut rumah yang di ingini. tahniah atas penerangan tersebut
name: karjojoiner@........com
komentar: comments on article 'Tips Membeli Furniture':saya setuju dng pendapat yg mengatakan bahwa obyek akan sepadan apabila warna dinding sama dng furniture tetapi bukankah dinding merupakan background dari suatu tempat tinggal yg umumnya lebih soft dari furnitur itu sendiri,jadi alangkah bijaksana apabila kelembutan warna dinding merupakan jiwa dari kesatuan ruang yg mencerminkan kepribadian sang penikmat ruang tsb.Pd intinya tidak semua penikmat ruang menginginkan warna yg selaras atau sepadan adakalanya warna yg tdk selaras tsb menimbulkan keindahan tersendiri yg bisa dinikmati menurut dimensi sang penikmat ruang tsb trims.. .