astudioarchitect.com Bapak Irfan mengirimkan sebuah denah yang dibuat secara gratis melalui floorplanner kepada kami melalui link yang bisa dilihat di http://www.floorplanner.com/projects/20769455-renovasi-rumah Meskipun Bapak Irfan tidak mengirimkan denah rumah yang sudah dibangun karena ini merupakan proyek renovasi, namun dari denah ini saya sudah mendapatkan beberapa poin yang bisa dibahas, semoga memberi manfaat.
Gambar diatas adalah denah lantai 1 yang terlihat memiliki ruang-ruang seperti diatas. Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan;
Pertama: aliran udara. Terlihat dalam desain Bapak Irfan aliran udara tidak lancar, karena adanya ruang dapur dan kamar mandi tanpa aliran udara luar, dalam arti tanpa adanya taman dalam. Hal ini karena kamar mandi dan dapur termasuk ruang ruang yang paling memerlukan pertukaran udara. Bisa dilihat melalui tabel berikut:
sumber gambar: Ilmu Fisika Bangunan, Heinz Frick
Tabel tersebut memberi gambaran pertukaran udara yang disarankan, ruang kamar mandi memerlukan 40 kali pergantian udara, sedangkan dapur adalah 100 kali (dalam kondisi tanpa exhaust fan). Karena itu bila tidak ada penghawaan alami, maka kedua ruangan ini akan sangat lembab, berbau dan berakibat berkurangnya kesehatan bangunan dan interior secara keseluruhan. Hal ini bisa disiasati, misalnya dengan menggunakan exhaust fan (kipas angin hisap) untuk mengeluarkan udara lembab. Namun cara ini tentunya memerlukan biaya listrik.
Kondisi yang banyak terjadi di masyarakat adalah penghawaan alami dapur dan kamar mandi tidak banyak diperhatikan dibandingkan raung tamu, ruang keluarga, dan ruang tidur. Padahal, kedua ruangan ini sangat penting diperhatikan penghawaannya.
Desain denah lantai 1
Untuk denah ini menurut hemat saya, harus diatur kembali letak dapur dan kamar mandi. Bila memang ada void diatas tangga, maka void ini kemungkinan besar akan menjadi tempat asap untuk keluar.
Desain denah lantai 2
Namun bila melihat bahwa lantai 2 ditutup dengan dak, maka sepertinya Bapak berencana untuk meningkat bangunan di masa depan. Bila demikian, maka fungsi void sebagai sarana penghawaan mungkin akan berkurang bila dibuat ruangan di lantai 2.
Kedua, kita bisa mengganti letak ruang dapur menjadi di ruang tidur yang belakang (yang sudah digeser kedepan). Kemungkinan harus menambahkan pula taman dalam memanjang di bagian belakang ruang makan untuk menambahkan penghawaan.
Semoga jawaban ini bisa membantu, terutama bila Bapak Irfan bisa memberikan gambar denah awal.
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar Anda.
Sekarang, Anda juga bisa komentar melalui account facebook Anda (di boks komentar atas)