astudioarchitect.com Rumah atau bangunan lain, bisa kita rasakan keberadaannya setelah kita tempati baik itu yang kita rasakan melalui panca indera maupun yang kita rasakan melalui hati dan perasaan. Bangunan rumah yang bagus dan nyaman terasa nyaman dan indah juga di hati (tentunya ditunjang oleh suasana dalam rumah yang juga menyenangkan). Mungkin kita tidak terlalu memperhatikan, bahwa semua panca indera turut merasakan keberadaan sebuah bangunan rumah. Apa sajakah yang dirasakan oleh mata, telinga, bahkan kulit kita?
Penglihatan,
barangkali merupakan indera yang paling banyak bekerja saat kita berada dalam ruangan dan merasakan kondisi ruangan tersebut. Terdapat banyak hal yang kita temui, seperti bentuk, warna, ukurannya. Apakah ukuran sebuah kursi itu pas atau agak besar, atau terlalu kecil. Bagaimana warna sebuah kursi tersebut, apakah sesuai dengan yang kita inginkan atau tidak, semua itu terlihat dari pandangan mata kita, baik itu berupa ruangan dengan furniture yang serasi, ataukah tidak serasi. Rumah yang dicat temboknya dengan licin, kadang bisa terasa membosankan, karena itu seringkali diperlukan inovasi, misalnya material ekspos seperti batu, bata, kayu dan sebagainya agar tidak monoton. Demikian juga dengan tampilan rumah, sebaiknya dirancang dengan baik agar terlihat serasi dan elok dipandang.
Pendengaran,
telinga juga memegang peranan dalam menciptakan perasaan saat kita berada dalam ruang rumah, karena telinga merasakan suara dan kebisingan seperti mesin kendaraan bermotor dijalan depan rumah, teriakan, musik, dan sebagainya. Semua itu tentunya mempengaruhi kondisi kejiwaan saat berada didalam rumah. Suara yang sangat menyenangkan misalnya seperti suara burung, gemericik air, denting bel-bel angin, dan sebagainya. Semua suara yang menyenangkan bisa membantu relaksasi dalam rumah.
barangkali merupakan indera yang paling banyak bekerja saat kita berada dalam ruangan dan merasakan kondisi ruangan tersebut. Terdapat banyak hal yang kita temui, seperti bentuk, warna, ukurannya. Apakah ukuran sebuah kursi itu pas atau agak besar, atau terlalu kecil. Bagaimana warna sebuah kursi tersebut, apakah sesuai dengan yang kita inginkan atau tidak, semua itu terlihat dari pandangan mata kita, baik itu berupa ruangan dengan furniture yang serasi, ataukah tidak serasi. Rumah yang dicat temboknya dengan licin, kadang bisa terasa membosankan, karena itu seringkali diperlukan inovasi, misalnya material ekspos seperti batu, bata, kayu dan sebagainya agar tidak monoton. Demikian juga dengan tampilan rumah, sebaiknya dirancang dengan baik agar terlihat serasi dan elok dipandang.
Pendengaran,
telinga juga memegang peranan dalam menciptakan perasaan saat kita berada dalam ruang rumah, karena telinga merasakan suara dan kebisingan seperti mesin kendaraan bermotor dijalan depan rumah, teriakan, musik, dan sebagainya. Semua itu tentunya mempengaruhi kondisi kejiwaan saat berada didalam rumah. Suara yang sangat menyenangkan misalnya seperti suara burung, gemericik air, denting bel-bel angin, dan sebagainya. Semua suara yang menyenangkan bisa membantu relaksasi dalam rumah.
Indera penciuman, bila kita sudah berada di suatu tempat atau rumah agak lama, tidak begitu kita sadari. Banyak bau yang bisa kita cium di area sekitar rumah, misalnya bau binatang peliharaan, bau logam, kain, bahkan bau keringat. Bau debu juga merupakan gangguan bila rumah berada didekat jalan yang sangat ramai dengan kendaraan bermotor, apalagi bila rumah berada dekat dengan sumber bau seperti pabrik dengan limbah gas yang tidak diolah.
kamar mandi yang bersih dan wangi, berkaitan dengan indera penglihatan dan penciuman.
Bau yang menyenangkan: terdapat bau yang sangat menyenangkan, misalnya bau bunga, kayu, tanah, maupun bau binatang peliharaan yang sehat dan harum. Bau juga berkaitan dengan kadar O2 disekitar rumah, bila banyak tanaman, akan terasa segar dan kita akan menghirup udara dengan lebih baik lagi.
Peraba,
Indera peraba yaitu kulit menerima banyak rangsangan dari permukaan benda dan struktur bangunan. Rasa yang kita dapatkan antara lain adalah dingin, panas, hangat, atau setara dengan panas tubuh. Ada bahan yang bisa diraba dan terasa kasar, seperti batu alam. Ada pula bahan material yang terasa halus, seperti kaca, lantai keramik, marmer, dan sebagainya.
Foto: karya Adi Purnomo
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2011 astudio Indonesia.
All rights reserved.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar Anda.
Sekarang, Anda juga bisa komentar melalui account facebook Anda (di boks komentar atas)