Minggu, 12 Desember 2010

Pasar tradisional


astudioarchitect.com pasar seperti ini merupakan pasar rakyat yang makin tergantikan oleh 'mart'2 yang selalu berusaha menggantikan keberadaan mereka. Kondisinya kurang layak, sempit, terlihat berserakan, becek, tidak modern, terkesan kotor/kumuh, parkir seenaknya, sampah berserakan dan penuh di tong-tongnya. Dengan mudah akan digantikan oleh 'mart2' besar ataupun dekat dengan jalan paling dekat dengan permukiman penduduk.


Bila kita lihat sedikit kebijakan pemerintah daerah pasti akan sangat berpengaruh, baik itu kebijakan yang negatif ataupun positif terhadap eksistensi mereka. Kebijakan yang dimaksud adalah jarak minimum untuk pasar tradisional dan pasar modern (kata ganti untuk supermarket), dimana seharusnya terdapat jarak minimum antara kedua jenis pasar tersebut untuk melindungi keberadaan pasar tradisional, sekaligus melindungi heritage kebudayaan dari tangan-tangan kapitalisme.

Contoh kasus pasar ini berada di dekat pusat perbelanjaan kecil dengan tipe supermarket modern dimana pengunjung akan dimanjakan dengan fasilitas modern yang bersih, mudah, dan terlihat jauh lebih elegan.

Kebijakan pemerintah yang seringkali mengabaikan keberadaan pasar tradisional akan berakibat pasar seperti ini tidak laku dengan adanya 'mart2' yang berlomba-lomba muncul dan merajai pasar.

Meskipun demikian, masyarakat miskin banyak yang lebih nyaman untuk membeli kebutuhan di pasar tradisional sehubungan dengan beberapa hal seperti adanya kemungkinan menawar, tidak adanya 'gap' image kelas ekonomi, dan kebiasaan.
Solusi yang mungkin dibuat secara arsitektural adalah perbaikan sarana dan citra pasar tradisional dengan fasilitas seperti

- selasar yang lebih baik,
- pencahayaan dan penghawaan yang memadai
- sanitasi
- sistem pembuangan sampah
- manajemen pasar tradisional yang terintegrasi dengan pariwisata daerah, dengan mengangkat potensi wisata yang dipadukan dengan citra tradisional yang akan memperkuat keberadaan pasar tradisional tersebut.

Satu faktor yang tak kalah pentingnya: manajemen pasar yang selama ini ada terlihat kasar dan tidak manusiawi, menunjukkan ketidak-seriusan pemerintah dengan berbagai kasus korupsinya.


BEBERAPA GAMBARAN PASAR TRADISIONAL


Pasar tradisional di Seoul, Korea
source: http://blog.bandar360.com


Pasar tradisional di Kaohsiung, Taiwan
source: http://www.travelpod.com

Some rights reserved by [Jezza] on Flickr

Pasar tradisional yang manusiawi bisa menjadi tempat yang sarat dengan unsur kultural, mengingat pasar tradisional adalah peninggalan budaya masing-masing daerah di seluruh dunia. Kebudayaan dan keberagaman terpancar dengan sangat kuat melalui pasar tradisional. 

________________________________________________

by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar Anda.
Sekarang, Anda juga bisa komentar melalui account facebook Anda (di boks komentar atas)

SILAHKAN CHATTING DENGAN ASISTEN ROBOT:

Maaf asisten masih dalam tahap pengembangan. Jadi tidak semua pertanyaan bisa dijawab. (ini merupakan chatbot)