astudioarchitect.com Artikel ini adalah wawancara dengan reporter dari Bisnis Indonesia beberapa hari lalu, yang mengulas tentang penataan dapur. Kebetulan saya sering diwawancara tentang berbagai segi dan aspek rumah, dan dapur sudah menjadi bahasan yang banyak ditanyakan para reporter. Dalam wawancara ini kita makin bisa memahami fungsi dan bagaimana mengatur dapur di ruangan yang mungil. Simak wawancaranya berikut ini:
Artikel di Bisnis Indonesia. Klik untuk memperbesar.
1. Kira-kira apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan dapur yang baik diruang mungil itu?
Pandangan awal bahwa kita bisa membuat rancangan yang tepat guna, artinya adalah menggunakan ruang yang terbatas sebaik-baiknya dengan desain yang bisa menghemat ruangan. Hal ini berarti memilih kelengkapan yang membutuhkan ruang lebih sedikit dan mengatur furniture dengan beberapa fungsi dalam satu area. Yang sering saya lakukan apabila mendesain dapur menyatu ruang makan untuk ruangan dapur yang mungil adalah dengan menyatukan fungsi-fungsi yang berhubungan. Hal ini misalnya membuat kabinet-kabinet dapur yang
kompak (hemat ruang) dan menyatukannya dengan meja makan atau meja bar untuk sarapan.
2. Desain yang tepat itu yang seperti apakah?
Ada kebutuhan utama yang musti dipenuhi, diantaranya kebutuhan:
- Menyimpan bahan makanan dan alat dapur
- Menyiapkan bahan makanan sebelum dimasak
- Memasak baik dengan kompor, oven, microwave dan sebagainya
- Menghidangkan
- Membersihkan barang dan makanan
- Membuang sampah bahan makanan
Untuk memenuhi kebutuhan yang standar namun lengkap, usahakan untuk membuat daftar awal dari proses memasak yang biasa dilakukan, dan kita bisa memilih peralatan memasak seperti kompor, oven, microwave yang hemat ruang juga. Tidak perlu memaksakan kompor dengan 5 tungku apabila dirasa 2 tungku sudah cukup, dan tidak perlu kompor tungku yang besar karena akan bingung meletakkannya. Kompor pun ada pilihan apakah kompor tanam atau kompor unit. Kompor tanam yaitu kompor yang ditanam dalam kabinet, dengan tabung gas yang berada didalam kabinet juga, biasanya terkesan lebih bersih dan rapi.
Semua kebutuhan dan fasilitas memasak menghidangkan sebaiknya dapat diwadahi dalam dapur, dan bisa dibersihkan begitu selesai memasak. Biasanya karena keterbatasan, dapur menjadi dapur bersih yang sekali
masak sudah harus dibersihkan lagi agar terlihat selalu rapi.
3. Penggunaan material yang tepat juga yang seperti bagaimana?
Material untuk dapur biasanya sudah terstandar, banyak orang menggunakan material utama yang dibuat dari dak beton yang dilapis keramik untuk kebersihan. Banyak juga yang menggunakan material kayu lapis atau multipleks yang dilapis material HPL. Khusus di bagian atas biasanya menggunakan granit atau material HPL yang mudah dibersihkan dan tahan air.
4. Apa yang sebaiknya dihindarkan dalam menyiapkan dapur diruangan terbatas itu?
Desain yang tepat untuk ruang dapur mungil adalah tidak memaksakan semuanya untuk dimasukkan dalam area dapur. Tentunya kita tidak bisa membuat dapur dirumah mungil yang seperti dapur dirumah besar karena dari sisi ruangan kurang lega. Dapur besar bisa memiliki fasilitas yang lebih lega untuk masing-masing fungsi yang disebutkan dalam poin 2. Dapur diruangan terbatas bisa menggunakan penghematan ruang seperti menyatukan antara dapur dan ruang makan, mengorganisasikan kabinet-kabinet dalam kelompok yang tepat, dan menyimpan barang-barang agar tidak terkesan berserakan.
5. Tips dan trik apa agar dapur tersebut tetap terasa nyaman dan membuat semangat penghuninya?
Misalnya apakah penggunaan warna ruangan juga berpengaruh?
Dapur yang baik adalah dapur dimana sistem kerja, yaitu alur kerjanya:
menyimpan, menyiapkan, memasak, menghidangkan, dan membersihkan, ada dalam alur yang enak dipakai, jadi penghuni atau ibu yang memasak menjadi mudah karena fasilitas atau area kerjanya berurutan. Selain
itu dapur yang nyaman biasanya selalu bersih (apabila memang disetting sebagai dapur bersih), yang membutuhkan kedisiplinan untuk selalu membersihkan setelah usai memasak. Apabila dilengkapi dengan ruang dapur kotor biasanya lebih baik karena kebiasaan memasak yang suka heboh.
Warna ruangan yang nyaman secara visual biasanya menggunakan background warna yang lembut atau terang agar ruangan lebih terang. Sedangkan untuk kabinet dapur sendiri bisa menggunakan warna cerah
juga, dengan harapan agar membuat ruangan terlihat luas. Namun yang sering saya rasakan, pencahayaan yang baik bisa membantu kita menjadi bersemangat saat bekerja di dapur. Pencahayaan itu misalnya seperti
pencahayaan setempat saat memasak atau mencuci piring, bila terangnya cukup enak, maka suasana memasak menjadi menggembirakan.
Memasak dan makan pada saat ini sering menjadi aktivitas yang menyenangkan apabila diatur sedemikian rupa agar nyaman. Berbeda dengan jaman dahulu dimana area memasak sering berada ditempat yang
gelap dan kotor, area memasak dan makan saat ini sudah bergeser menjadi area paling menyenangkan dimana keluarga atau kerabat suka duduk di dapur sambil mengobrol.
______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.