Selasa, 14 September 2010

'Konsep rumah tumbuh' artikel di koran Sindo / 'Growing house' concept

astudioarchitect.com Membangun rumah dengan bertahap atau lazimnya disebut 'konsep rumah tumbuh' merupakan pilihan yang tidak tergantikan dewasa ini, mengingat banyak keluarga memiliki lahan terbatas dan luas rumah yang terbatas pula. Perbedaan dengan rumah 'tambal sulam' adalah rumah 'tambal sulam' tidak didesain dengan baik dari awal sehingga proses tambal sulamnya seringkali tidak menghasilkan desain yang baik dan sehat. Dalam artikel ini saya sertakan hasil wawancara Koran Sindo dengan saya sebagai narasumber. 



Building a house gradually or commonly called 'the concept of growing home' is an irreplaceable option nowadays, because many families have limited land and limited area of the house as well. The difference with a 'patchwork' home concept is that 'patchwork' home is not well designed from the beginning so that the process often not patch a good and healthy design. In this article I include the results of my interview with the newspaper Sindo as a resource.



Trik Mengaplikasikan Konsep Rumah Tumbuh

ANDA ingin membangun rumah, tetapi dana terbatas? Caranya dengan mengaplikasikan konsep rumah tumbuh yang telah direncanakan dengan baik sejak awal membangun rumah.

Rumah tumbuh sesuai dengan namanya adalah pengembangan atau pembangunan rumah secara bertahap atau bertumbuh. Secara umum, konsep pengembangan rumah tumbuh dibagi menjadi dua, yakni tumbuh secara vertikal dan horizontal.

Ada beberapa alasan orang ingin mengaplikasikan konsep ini ke dalam huniannya. Arsitek Probo Hindarto menyebutkan, alasan pertama, biasanya karena keterbatasan biaya.

Beberapa penghuni mungkin saat membangun rumah terhambat dengan biaya pembangunan yang terbatas, sementara rumah tetap perlu dibangun. Akhirnya bujet yang ada hanya cukup untuk membangun sebagian rumah. Karena itu, konsep rumah tumbuh yang harus dipilih.

Alasan kedua, konon karena kebutuhan belum mendesak sehingga konsep ini kerap diaplikasikan saat membangun rumah. Biasanya hal ini terjadi pada keluarga muda yang saat membangun atau membeli rumah belum terpikirkan nantinya rumah itu akan ditempati berapa jumlah anggota keluarga. Begitu pun rumah untuk masa depannya. Alasan yang terakhir, konsep ini sesuai untuk perencanaan sematang mungkin, tapi tidak menutup kemungkinan adanya perubahan rencana. Perencanaan atau konsep rumah tumbuh sejak awal yang baik adalah kunci sukses dari konsep ini. Karena itu, banyak orang memilih merencanakan rumah tumbuh.

“Inilah yang menjadi pembeda konsep rumah tumbuh dengan konsep rumah tambal sulam adalah kalau rumah tambal sulam itu tidak direncanakan dengan baik dari awal, sementara rumah tumbuh sebaliknya, perencanaan awalnya selalu dipikirkan secara matang dan baik,” katanya.

Menilik kelebihannya, konsep rumah tumbuh bisa memprediksi kebutuhan ruang, sistem konstruksi, dan biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan bertahap. Sementara, kekurangannya cenderung tidak ada.

YOU want to build a house, but limited funds? You can do this by applying the concept of 'growing home' which has been well planned from the beginning of building the house.

'Growing House' as the name implies is the development or construction of houses which is growing gradually. In general, the concept of  'growing home' development is divided into two, namely to grow vertically and horizontally.

There are several reasons why people want to apply this concept into their house. Architect Probo Hindarto mention, the first reason, usually due to limited funds.

Some residents may now build the home hampered by the limited development costs, while the house still needs to be built. Finally there was only enough budget to build some part of the house. Therefore, the concept of 'growing home' can be selected.

The second reason, presumably because the need of more space is not urgent, so the concept is often applied when building houses. Usually this happens to young families when building or buying a home that they never thought the house would be occupied later with how many family members. The last reason, this concept is suitable for planning as good as possible, but not closing the possibility of changing plans. Planning 'growing home' since the beginning is the key to success of this concept. Therefore, many people choose to build this way.

"This is the distinguishing concept of 'growing home' with the concept of 'patchwork home' in sense of patchwork if the house was not well planned from the beginning, while 'growing home' is on the contrary, early planning is always mature and well thought out," he said.

Given its advantages, the concept of 'growing home' can predict the space requirement, the system construction, and cost required to develop gradually. Meanwhile, the less likely does not exist.


Probo menyebutkan, konsep ini sebenarnya merupakan sebutan yang lebih khusus untuk “merencanakan rumah yang baik dan bisa dikembangkan sejak awal hingga perubahan selanjutnya sesuai dengan kondisi penghuni”.

Pada pola perencanaannya, konsep rumah tumbuh berbeda dengan konsep rumah pada umumnya. Dalam hal ini, pola perencanaan biasanya memperhatikan perkembangan dari jumlah atau umur anggota keluarga. Menurut Probo, bila berubah atau bertambah, baik dari jumlah maupun umur, tentu akan memengaruhi kebutuhan akan ruang.

Karena itu, pola perencanaan yang terbaik adalah dengan merencanakan sedini mungkin untuk memperkirakan pengembangan yang mungkin terjadi pada masa depan.

Misalnya, saat jumlah anak bertambah, atau umurnya bertambah, maka biasanya anak membutuhkan kamar sendiri. Demikian pula bila ada tambahan anggota keluarga dari sanak famili atau lain-lainnya.

”Pola perencanaannya bisa pengembangan secara horizontal atau mengikuti besar lahan dan ketersediaan lahan. Untuk pengembangan secara vertikal, berarti penambahan ruang ke atas atau tingkat,” katanya.

Probo mentioned, this concept is actually a more specific term for "plotting a good home and can be developed from the beginning till the next change in accordance with the conditions of the inhabitants."

In its design pattern, different from the concept of house development concept in general. In this case, the pattern usually pay attention to the development planning of the number or ages of family members. According to Probo, if changed or added, the number and age, will certainly influence the need for space.

Therefore, it is best to design patterns with a plan as early as possible to forecast the development that may occur in the future.

For example, when the number of children increases, or age increases, then the child usually needs his own room. Similarly, if there are additional family members from relatives or others.

"The pattern of development planning can be horizontally or following land availability. To develop vertically, means additional space up or level, "he said.
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar Anda.
Sekarang, Anda juga bisa komentar melalui account facebook Anda (di boks komentar atas)

SILAHKAN CHATTING DENGAN ASISTEN ROBOT:

Maaf asisten masih dalam tahap pengembangan. Jadi tidak semua pertanyaan bisa dijawab. (ini merupakan chatbot)