Senin, 06 Desember 2010

Serba-serbi lantai



astudioarchitect.com Lantai adalah bagian dasar dari rumah, merupakan bidang tempat berpijaknya kaki. Lantai biasanya merujuk pada bidang yang ada pada bangunan disebelah bawah. Taman, perkerasan atau paving block tidak termasuk lantai. Lantai juga merupakan tempat berpijak sebagai landasan atau dasar dari benda-benda dalam rumah, termasuk penghuni didalamnya. Jadi semacam bidang atau permukaan, baik itu permanen ataupun non permanen. Apa saja yang sebenarnya harus kita perhatikan ketika ingin memasang lantai pada sebuah rumah?

Top photo: Some rights reserved by *n*o*o*r* on Flickr


Untuk memasang material lantai seperti keramik, parket, dan sebagainya memerlukan penanganan yang berbeda pada masing-masing material tersebut. Benang merahnya adalah landasan dari lantai harus kuat tapi bisa bergerak, karena ada kecenderungan material seperti keramik memiliki muai susut sehingga bagian bawah lantai sebaiknya bisa bergerak. Yang paling sering digunakan adalah pasir sebagai landasan untuk keramik. Adapun material lain seperti kayu parket, membutuhkan lapisan untuk dasar parket yaitu plesteran dan papan komposit. Sedangkan untuk material flooring kayu olahan, lebih mudah biasanya menggunakan dasar bidang yang disediakan oleh penyedia material flooring tersebut.

Jenis-jenis lantai pada rumah?

Jenis lantai bisa dibedakan dari ruang, jenis material, ketinggian lantai, dan sebagainya.
Dari ruang, lantai bisa berfungsi sebagai dasar dari sebuah ruangan, seperti ruang tamu, ruang tidur dan sebagainya, keberadaannya ditentukan oleh dinding-dinding yang melingkupinya. Sedangkan untuk lantai ruang yang tidak disekat, seperti lantai ruang dapur dan ruang makan, bisa dibedakan dari jenis, warna, atau material lantai.

Ketinggian lantai juga bisa memberi perbedaan pada lantai, misalnya, ruang keluarga ditinggikan dari ruang tamu, dan sebagainya sehingga dengan beda level lantai, akan lebih terasa perbedaan ruangnya.
Kekurangan dan juga kelebihan dari jenis-jenis lantai tersebut?

Some rights reserved by roger_mommaerts on Flickr

Material keramik termasuk material yang paling mudah didapatkan, dan tersedia di banyak toko bangunan, serta merupakan material yang kuat sekali dan tahan lama, karena itu paling sering dipakai.

Material kayu asli yaitu parket merupakan material yang elok dipandang, hangat, terasa alami bila dirasakan kulit. Tapi material kayu asli makin mahal dan jarang.

Material kayu olahan yaitu flooring atau parket olahan, merupakan material pabrikan dengan finishing permukaan kayu asli yang tipis, terlihat seperti kayu yang alami dan cukup sesuai digunakan sebagai pengganti kayu asli.

Material terakota bisa digunakan seperti susunan bata bisa lebih murah, terkesan alami namun mudah pecah.

Material paving block, ubin atau beton prefab, adalah beton yang dicetak dengan ukuran tertentu, material ini sangat kuat dan tahan lama, namun coraknya hampir tidak ada dan sangat jarang dibuat. Biasanya ada di rumah-rumah Belanda.

Material lain seperti susunan atau anyaman bambu, plastik, dan sebagainya dewasa ini banyak dikembangkan.
 
Bagaimana seharusnya menggunakan / memilih lantai pada rumah dengan tepat?

Pertama, berapa dana yang ada dan tersedia untuk membeli material yang tepat dan sesuai dengan budget.
Kedua, material apa yang sesuai, dan motifnya bagaimana. Kebanyakan, memilih motif keramik sangat penting karena harus sesuai warnanya dengan warna dari keseluruhan tema rumah.
Ketiga, cara memasangnya harus benar, demikian juga dengan perawatannya.

Apa saja trend saat ini yang berkembang, berkaitan dengan lantai pada rumah?

Material baru yang berkembang sangat pesat dan dibuat dari macam-macam bahan, seperti plastik, kayu olahan, bahan alami seperti eceng gondok atau bambu, juga makin dikembangkan. Adapun coraknya makin bervariasi sehingga bisa disesuaikan dengan tema rumah.

Some rights reserved by Dieselbug2007 @ flickr

Bagaimana seharusnya apabila ingin menciptakan suatu lantai yang indah tetapi dengan budget yang minim?

Kita bisa bermain dengan motif, dengan selang-seling keramik lantai, atau dengan pengaturan yang terlihat berseni, misalnya memasang secara diagonal. Banyak juga alternatif menggunakan material untuk lantai, misalnya seperti keramik pecah yang disusun, seperti artikel saya ini:

http://astudioarchitect.com/2008/09/mozaik-keramik-pecah.html


Kerusakan-kerusakan apa saja yang sering terjadi pada lantai pada rumah?

Kebanyakan adalah pecah, terkelupas, menyusut atau memuai, retak dan sebagainya.

Bagaimana cara mengatasinya?

Mengganti material lantainya adalah yang terbaik. Tapi cara murah bisa juga dengan menambal atau mengganti materialnya, seperti mengganti keramik, tapi kadang tidak bagus secara estetika karena bila tidak sesuai atau tidak pas memasang, baik corak, dimensi dan sebagainya akan berpengaruh.

Hal lain tentang “Lantai pada rumah”?

Lantai harus disesuaikan temanya dengan ruangan, misalnya dari segi pemilihan material, warna maupun corak. Ada corak atau pola material yang sangat kuat sehingga tidak terlalu cocok diaplikasikan untuk tema rumah tertentu. Untuk material lantai yang coraknya lembut bisa diaplikasikan pada tema yang cenderung lembut juga. Untuk rumah modern, lebih sesuai menggunakan material lantai dengan kesan dan warna natural seperti warna hitam, putih, coklat, abu-abu dengan berbagai gradasi warna dan corak materialnya.

Jangan takut mencoba untuk mengaplikasikan desain lantai yang unik, misalnya dengan membuat perbedaan motif dan warna keramik, tapi jangan sampai terlihat norak juga karena pemilihan yang keliru. Dalam hal ini desain warna dan interior akan sangat membantu merencanakannya.

________________________________________________

by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar Anda.
Sekarang, Anda juga bisa komentar melalui account facebook Anda (di boks komentar atas)

SILAHKAN CHATTING DENGAN ASISTEN ROBOT:

Maaf asisten masih dalam tahap pengembangan. Jadi tidak semua pertanyaan bisa dijawab. (ini merupakan chatbot)