astudioarchitect.com Di Amerika dan diberbagai belahan dunia lainnya terdapat tren rumah yang sedikit berbeda dari yang biasanya kita dengar, bukan tentang gaya, bukan tentang tema, bukan tentang mengatur rumah 'standar', tren itu adalah tren rumah 'mungil'. Sangat mungil dalam ukuran kita mungkin hanya 2x4 meter persegi rumah yang sangat mungil ini, nampaknya semakin banyak orang makin siap untuk hidup di rumah yang mungil ini. Tren saat ini di negeri kita juga makin menjamurnya apartemen-apartemen yang bertipe studio, tipe satu ruang dengan satu kamar mandi.
Alasan utamanya adalah karena harga tanah yang semakin mahal, mungkin di banyak bagian di negeri kita hal ini belum terlihat. Namun dikota besar seperti Jakarta dan Surabaya, memiliki tanah yang mungil ditengah kota adalah suatu hal yang makin jarang. Hal ini sepertinya juga disebabkan karena orang makin banyak yang butuh untuk hidup dikota besar dengan segala fasilitas dan kemudahan untuk bekerja dan berkehidupan.
Pengembang (pembuat) rumah mungil makin menjamur diantaranya seperti contoh rumah diatas, dijual per unit. Sangat sesuai untuk keluarga kecil atau single yang tidak ingin terbebani oleh tanggungan KPR.
Pemandangan yang makin umum di Amerika, rumah-rumah yang diangkut dengan truk trailer dari satu tempat ke tempat lainnya. Karena sistem pemasangan mudah dan bahkan bisa diangkut dalam sekali perjalanan beserta semua isinya.
Kapan rumah itu harus besar? Bila rumah kecil saja sudah cukup dan memenuhi kebutuhan dasar.
Konsekuensinya adalah tentu saja ruang dalam rumah yang juga mungil, membutuhkan suatu cara khusus untuk mengatur interior dan bagaimana kita bisa hidup dengan nyaman dalam rumah tersebut. Furniture yang dibuat untuk fungsi yang berbeda-beda dalam satu ruang saja, kadang-kadang orang yang memiliki rumah sangat mungil harus berkompromi dengan memiliki kamar tidur yang juga mungil serta furniture custom made yang sangat kompak.
Container yang biasanya untuk barang, dapat dialihfungsikan sebagai rumah tinggal, yang tak kalah layak huni, karena meskipun mungil namun didesain dengan apik.
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan makin menjamurnya rumah sangat mungil, antara lain:
- Perkembangan jumlah penduduk yang luar biasa, makin menyempitkan lahan yang dipakai untuk rumah tinggal, banyak orang cenderung suka memiliki rumah dikota dan rela dengan kondisi lahan yang sempit.
- Menghindari KPR, karena kredit pemilikan rumah seringkali tidak disetujui bagi banyak orang, atau memang terlalu memberatkan sehingga orang memilih untuk tidak memakai KPR
- Metode pembangunan makin beragam dan makin memungkinkan untuk membangun rumah sangat mungil, namun tetap nyaman ditinggali.
- Rumah-rumah makin banyak yang didesain untuk rumah mungil namun terbukti masih dapat menyajikan keleluasaan bagi pemiliknya karena desain arsitektur dan interior yang tepat.
- Memiliki jumlah barang yang lebih sedikit berarti lebih mudah pindah dan merasakan berbagai atmosfer kehidupan, bila dibutuhkan sehingga makin banyak rumah prefab yang dapat dibongkar pasang.
- Bila didesa orang memiliki rumah yang besar, saat berada dikota mereka akan harus beradaptasi dengan rumah yang makin dan makin mungil
Di Amerika telah ada suatu fenomena bahwa rumah sangat mungil makin digemari, bahkan hingga anak-anak pun juga sudah 'tertular' kecenderungan ini. Ada anak berumur 16 tahun yang membangun rumahnya sendiri diatas trailer, dengan memanfaatkan bekerja paruh waktu untuk membeli material, sangat kreatif. Di Indonesia kecenderungan ini masih belum ada barangkali harus makin ditingkatkan. Anak-anak SMK bangunan bisa membuat prototype rumah murah yang dapat dijual secara bongkar pasang untuk memudahkan masyarakat membeli rumah.
Simak berita berikut (berbahasa Inggris)
- Perkembangan jumlah penduduk yang luar biasa, makin menyempitkan lahan yang dipakai untuk rumah tinggal, banyak orang cenderung suka memiliki rumah dikota dan rela dengan kondisi lahan yang sempit.
- Menghindari KPR, karena kredit pemilikan rumah seringkali tidak disetujui bagi banyak orang, atau memang terlalu memberatkan sehingga orang memilih untuk tidak memakai KPR
- Metode pembangunan makin beragam dan makin memungkinkan untuk membangun rumah sangat mungil, namun tetap nyaman ditinggali.
- Rumah-rumah makin banyak yang didesain untuk rumah mungil namun terbukti masih dapat menyajikan keleluasaan bagi pemiliknya karena desain arsitektur dan interior yang tepat.
- Memiliki jumlah barang yang lebih sedikit berarti lebih mudah pindah dan merasakan berbagai atmosfer kehidupan, bila dibutuhkan sehingga makin banyak rumah prefab yang dapat dibongkar pasang.
- Bila didesa orang memiliki rumah yang besar, saat berada dikota mereka akan harus beradaptasi dengan rumah yang makin dan makin mungil
Di Amerika telah ada suatu fenomena bahwa rumah sangat mungil makin digemari, bahkan hingga anak-anak pun juga sudah 'tertular' kecenderungan ini. Ada anak berumur 16 tahun yang membangun rumahnya sendiri diatas trailer, dengan memanfaatkan bekerja paruh waktu untuk membeli material, sangat kreatif. Di Indonesia kecenderungan ini masih belum ada barangkali harus makin ditingkatkan. Anak-anak SMK bangunan bisa membuat prototype rumah murah yang dapat dijual secara bongkar pasang untuk memudahkan masyarakat membeli rumah.
Simak berita berikut (berbahasa Inggris)
______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar Anda.
Sekarang, Anda juga bisa komentar melalui account facebook Anda (di boks komentar atas)