astudioarchitect.com Kutipan: Bagi banyak orang, kata 'tropis' dan 'arsitektur tropis' berhubungan dengan gambaran tentang landscape yang diterangi oleh sinar matahari dan dihiasi oleh bangunan-bangunan eksotis. Sementara pandangan ini masih banyak dipopulerkan oleh industri turisme di regional ini, didalam tropis Indonesia sendiri arsitektur masih selalu dipengaruhi oleh fenomena yang selalu berubah, khususnya masyarakatnya yang majemuk, dengan sejarah yang kompleks hingga masa modern, dipengaruhi oleh pendudukan kolonial, dan perkembangan ekonomi yang dinamis yang dipicu oleh pergerakan dan mobilitas masyarakatnya menjauh dari lingkungan tradisi dan komunitas-komunitasnya. Buku ini bercerita tentang banyak karya arsitek ternama di Indonesia.
dari buku: 25 Tropical Houses in Indonesia. Halaman ini lebih nyaman dilihat via komputer.
Hidup di daerah tropis adalah lebih dari sekedar hidup di daerah panas, lembab dan basah, atau lingkungan yang hijau. Ini menyangkut negosiasi terus menerus antara tradisi, kekuatan alam, dan perkembangan modernisasi, termasuk tren gaya internasional yang mutakhir. Di Indonesia, negosiasi ini ditandai dengan seperangkat kontradiksi; yang ideal alami berhadapan dengan area permukiman yang padat; temperatur yang nyaman berhadapan dengan kombinasi tak tertahankan dari kelembaban, hujan lebat, dan polusi; rumah-rumah indigenous (vernakular) dan peninggalan arsitektur kolonial berhadapan dengan blok-blok apartemen gaya Amerika yang menjulang tinggi; dan tertutupnya perumahan berpagar berhadapan dengan area slum yang termarginalkan. Hal ini ditambah dengan lingkungan politik yang sering tidak stabil, perkembangan ekonomi yang tidak bisa diperkirakan, sebuah masyarakat yang secara sosial dan ekonomi terpolarisasi, dan tentunya urbanisasi yang tidak terkontrol dan tidak terencana.
source from the book 25 Tropical Houses in Indonesia
Bersamaan dengan kondisi-kondisi tersebut terdapat perkembangan golongan menengah dan atas yang cepat didalam budaya urban yang dinamis dan plural. Rumah-rumah yang disajikan dalam buku ini mengetengahkan sekilas pada aspirasi kedua grup yang paling berpengaruh tersebut - aspirasi yang merangkul gaya hidup baru, kebiasaan aktivitas dan pola keluarga yang berubah, networking yang multi kultural, dan banyak variasi dalam praktek berarsitektur - yang kesemuanya menuntut solusi arsitektur yang inovatif dan inspiratif. Ini adalah sebuah perkembangan yang menggembirakan, sesuatu yang selama ini selalu dibayangi oleh sistem tradisi dan tata nilai sosial yang dikemas melalui sejarah periode identitas kultural dan modern yang dibawa sejarah kolonial. Dalam sebuah perjalanan yang selalu berubah dan penuh tantangan, negeri 'arsitektur tropis' ini perlu untuk dilihat lebih dari sekedar sebuah nostalgia, gambaran imaji dari tropis yang eksotis atau sebenarnya sebuah solusi untuk mengontrol iklim.
Nostalgia dan gambaran imaji tentang arsitektur tropis di Indonesia memang sudah, dan sedang, dipengaruhi oleh banyak imajinasi mereka yang berada diluar Indonesia. Dipengaruhi oleh pandangan orientalis tentang tropis Asia yang selalu damai, harmoni, dan eksotis, dan dengan aspirasi turis saat ini untuk mendapatkan pengalaman kehidupan yang lain dari kehidupan barat dan kehidupan yang berakar masa lalu di Indonesia yang diromantiskan sebagai bentuk-bentuk bangunan yang berpadu harmonis dengan landscape yang hijau - sebuah simbol dari surga yang menawan atau pelarian eksotis dari rat race kehidupan urban modern. Lebih jauh lagi, sebagai kontras dari perkembangan arsitektur di dunia barat, gaya arsitektur di tropis Indonesia banyak dipersepsikan sebagai ideal dan sempurna daripada kompleks dan berevolusi, sebuah amalgam dari tradisi berabad-abad dan pengaruhnya.
___
by
Arsitek Probo Hindarto
© Copyright 2015 astudio Indonesia.
All rights reserved.