Jumat, 29 Januari 2016

Sumber pencemaran dalam rumah / Source of pollution inside houses

astudioarchitect.com Banyak bahan bangunan mengandung racun dan bisa mempengaruhi tubuh kita, meskipun tanpa disadari karena kita sudah berada didalam bangunan cukup lama. Penyakit seperti kangker, alergi, penyakit paru, ginjal, hati, dan sebagainya selalu mengintai akibat bahan bangunan dengan emisi gas atau faktor lainnya. Bahan bangunan apa saja yang mengandung racun dan gas berbahaya? Seberapa bahayakah untuk menggunakan material-material tersebut bagi kesehatan kita dan apa dampak penyakit yang bisa ditimbulkan bisa kita lihat dalam artikel ini. 

Many building materials containing toxic and can affect our bodies without being noticed because we are already inside a building for long enough. Diseases such as cancer, allergies, lung disease, kidney disease, liver disease, and other chemical related disease is always lurking as a result of building materials with gas emissions or other factors. What are the building materials containing toxic and dangerous gases? Is it dangerous to use these materials for our health and what disease could be caused are in this article.




Karena kita tidak ingin mendapatkan hal yang tidak diinginkan dari membangun sebuah rumah atau bangunan lainnya, tentunya sangat bermanfaat untuk memperhatikan hal-hal seputar kesehatan bangunan. Bau menyengat yang muncul dari material bisa merupakan indikasi gas beracun, bahkan gas yang tidak berbahaya tapi bersinergi dengan gas lain yang dikeluarkan material bangunan bisa menjadi berbahaya. Gangguan kesehatan bisa dialami oleh:

- Penghuni rumah yang sehari-hari hidup dalam rumah.
- tukang yang mengerjakan pembangunan sebuah rumah, selalu menghirup gas beracun dari material bangunan

Terdapat beberapa jenis polusi dan pencemaran yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan manusia dan penghuni dalam rumah atau bangunan, pencemaran yang terutama adalah pencemaran udara dari gas yang dikeluarkan (emisi) material bangunan. Beberapa sumber pencemaran tersebut antara lain:

- Penggunaan bahan pembersih seperti pembersih lantai, pembersih kaca, kamar mandi, dan sebagainya.
- Gas yang keluar dari material bangunan dan perabot, seperti dari PVC yang banyak digunakan untuk pipa-pipa, tinner, cat, dan sebagainya.
- Asap, gas buang kendaraan bermotor, kompor, tungku, dan sebagainya
- Radiasi dan medan elektromagnetik dari alat-alat elektronika.
- dan sebagainya.

Because we don't want to get unwanted effects from building a house, it is very useful to pay attention to the health factor of buildings. The stench arising from material can be an indication of a toxic gas, even when the gas is not harmful but in synergy with other gases released by building materials may increase the danger. Health problems can be experienced by:

- Residents who daily live inside the house.
- Artisans or workers who worked on the construction of a house, always inhaling toxic gases from building materials

There are several types of pollution and contamination that can be fatal to human health and the occupants of the house or building, pollution, especially air pollution from gas that is released (emissions) from building materials. Some sources of pollution include:

- The use of cleaning materials such as floor cleaners, glass cleaners, bathroom cleaners.
- The vaporing gas from building materials and furnishings, such as PVC which is widely used for pipes, thinner, or paint.
- Smoke, motor vehicle exhaust, stoves, furnaces, etc.
- Radiation and electromagnetic fields of electronic devices.
- etc.



Jenis pekerjaan
Material / bahan yang mengganggu kesehatan
Material yang menjadi sumber masalah
Jenis penyakit yang bisa timbul
Alternatif material/ penanganan
Pekerjaan kayu
misalnya: kusen, furniture, lantai, rangka atap
Bahan bangunan kayu yang dilem
Perekat / lem kayu yang mengandung fenol/ formaldehide
Alergi kulit, gangguan selaput lendir seperti pernafasan, mata, mulut, dan sebagainya.
Material ini dicurigai juga karsinogenik (menyebabkan kangker)
Disamping menggunakan kayu dengan perekat, bisa menggunakan kusen beton cetak untuk menggantikan kusen, atau menggunakan cara tidak di lem, tapi disatukan dengan pasak, dan sebagainya.
Bambu bisa menggantikan fungsi kayu untuk jangka waktu yang agak pendek.

Konstruksi kayu yang diawetkan
(kayu yang diawetkan)
pengawetan dengan Ter (penyulingan batubara)
 Kanker
Beton precast untuk kusen, rangka struktural.
- baja.
- alumunium
Pekerjaan kayu
 Pekerjaan penyelesaian akhir
Penggunaan politur / plitur (Etilakohol)
Penggunaan melamin (Urea formalhide)
 Alergi kulit, mata, gangguan selaput lendir
 kayu bisa tanpa finishing dibiarkan terlihat serat kayu dan teksturnya. 
Instlasi saniter
Pipa –pipa air bersih dari PVC
PVC Polivinylklorida

 Kanker, kalau dibakar menguapkan asam klorida (menyebabkan matinya tumbuh-tumbuhan)



Lem kontak
 Penyakit hati, dan ginjal, kanker

 Pekerjaan lapisan isolasi seperti lapisan kedap air untuk dak beton
 Lapisan kedap air
 Bitumaen hidrokarbon
 Penyakit kulit jika berhubungan lama dicurigai penguapan jadi kasinogenik
 menggunakan konstruksi yang relatif tidak memerlukan lapisan isolasi, misalnya daripada dak beton, lebih baik menggunakan atap konvensional

 Lapisan pelindung termal
(misalnya lapisan alumunium dengan beberapa lapisan komposit untuk mengurangi hawa panas dibawah atap)
 Styrol
 Sakit kepala, kelelahan dan depresi, gangguan tingkah laku dan mata, rasa mual, dicurigai penguapan jadi mutagen dan kasinogenik
 gunakan jenis atap yang memiliki aliran udara yang baik agar relatif tidak memerlukan lapisan pelindung termal.
 Pekerjaan lantai

sekarang ini banyak material sintetis untuk karpet dan penutup lantai. 
 Vinil 30/30 cm dan karpet plastic (PVC)
 PVC Polivinylklorida
 Kanker, kalau dibakar menguapkan asam klorida (menyebabkan matinya tumbuh-tumbuhan)
 gunakan tegel, keramik, parkit, bamboo mat (lapisan pengganti karpet dari bambu), dsb


 Lem kontak
 Penyakit hati dan ginjal, kanker


 Karpet nylon yang dilem
 Lem kontak
 Penyakit hati dan ginjal, kanker

 Pekerjaan cat

cat ruang-ruang, cat kamar. 
 Cat PVC /emulsi (cat tembok)
 PVC Polivinylklorida
 Kanker, kalau dibakar menguapkan asam klorida (menyebabkan matinya tumbuh-tumbuhan)
 dibiarkan selama lebih dari 2 bulan sebelum ditempati.

menggunakan material alternatif seperti dilapisi larutan semen, bata ekspos, batu ekspos, dsb. 


 Amoniak sebagai bahan pencair
 Penyakit kulit, gangguan pernapasan

 Pekerjaan cat
Cat sintetis
 Tinner sebagai bahan pencair
 Mempengaruhi saraf, darah dan pernapasan


Cat meni (cat besi)
 Mengandung plumbum oksida
 Meracuni tulang, gigi, otak, mengakibatkan  kanker


Cat epoksi dan vernis epoksi
 Etylalkohol sebagai bahan pencair
 Mata buta, gangguan keseimbangan, selaput lendir

 Pekerjaan langit-langit
 Lembar gelombang/ datar asbes semen
 Asbes (serat mineral yang sangat halus)
 Asbestose (penyakit paru-paru), kanker

 Bahan gas (Radon)
 Tanah di tempat bangunan dan bahan bangunan tanah
 Gas radioaktif yang menguap keluar dari dalam tanah
 Mutagen dan kasinogenik




Dari berbagai material tersebut, meskipun kita sudah merasa terbiasa dengan rumah dan cara membangun konvensional, kita tetap harus memperhatikan jenis material untuk mencapai tingkat kesehatan yang diinginkan.

From the above variety of materials, although we already felt familiar with the building and the conventional way of building, we still have to pay attention to the type of material to achieve the desired level of health.

  ________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2011 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar Anda.
Sekarang, Anda juga bisa komentar melalui account facebook Anda (di boks komentar atas)

SILAHKAN CHATTING DENGAN ASISTEN ROBOT:

Maaf asisten masih dalam tahap pengembangan. Jadi tidak semua pertanyaan bisa dijawab. (ini merupakan chatbot)