Senin, 26 November 2012

Bahan material berbahaya dalam rumah / Dangerous building aterials at home

Tahukah Anda, anak kecil lebih peka 30 kali terhadap pencemaran bahan-bahan material berbahaya dalam rumah? Siapa sih yang tidak ingin rumah menjadi tempat yang mendukung kesehatan kita? Seluruh anggota keluarga tinggal dalam rumah, sehingga kesehatan rumah harus sangat dijaga. Dalam memilih bahan bangunan, ada baiknya kita memperhatikan kesehatan material bangunan, terlebih karena pilihan material menjadi sangat beragam akhir-akhir ini dan kita bisa memilih bahan yang tidak membahayakan kesehatan.

Do you know that children are 30 times more sensitive to house material pollutants inside a house?
We all wants our home to be the best place to support our health. The entire family lives inside a house, that makes it important to take care of our health. In choosing building material, we need to consider the health and safety factor of building material, because building materials vary more and we should choose healthy ones.



Secara tidak sadar, bahan bangunan, apalagi yang baru sering mengandung bahan berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit, terutama bahan bangunan hasil industri, seperti kayu olahan, particle board, cat tembok, pipa plastik, dan sebagainya. Bahan bangunan ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, gangguan pernafasan, penyakit kulit dan sebagainya. Tentunya korban paling dirugikan adalah penghuni rumah karena setiap hari harus berkontak dengan bahan-bahan berbahaya ini, terutama anak kecil. Berikut ini tabel bahan bangunan berbahaya;
Bahan bangunan/ material Bahaya/ penyakit yang ditimbulkan
Kayu
sumber bahaya: penggunaan politur, melamin (urea formal-dehyde)
Alergi kulit, mata, gangguan selaput lendir
Pipa PVC, lem PVC, cat PVC, Lantai Vilil, karpet plastik (yang dibuat dari PVC), lem kontak Kanker, pembakaran menguapkan asam klorida (mematikan tanaman), penyakit hati, ginjal
Cat sintetis (cat besi/kayu), thinner, cat epoksi yang mengandung etylalkohol, epoksi mesin Penyakit syaraf, darah, pernafasan, mata buta, gangguan keseimbangan, selaput lendir, eksim pada kulit
Asbes (plafon dan atap) Asbestose (penyakit paru), kanker
Gas radon (merupakan penguapan dari tanah) Mutagen dan karsinogenik (penyebab kanker)


Dengan banyaknya bahan material berbahaya yang mungkin ada disekitar kita tanpa disadari, bahaya yang muncul selalu mengintai. Inilah sebabnya penghuni rumah baru seringkali mendapatkan penyakit-penyakit kepala, mual, stress, dan lain-lain yang disebabkan oleh pencemaran dalam rumah.

Sometimes people are not aware of the danger of building materials that may cause many disease, especially building materials from industry, like industrialized wood, particle board, paint, plastic pipes, etc. These building materials may cause many disease like cancer, respiratory problems and disease, skin disease, and others. The most victims are the people inside the house, because everyday they have to live with these dangerous materials, especially children.

With many dangerous building materials around us, the danger will always be there without being noticed. This is why new building occupants often suffer from headaches, queasy, feeling stressed, and other symptoms that may occur because of home pollutants.

Pemilihan bahan bangunan dan material untuk isi rumah

Pemilihan bahan bangunan dapat berpengaruh pada kesehatan Anda, karena dari bahan bangunan, dapat timbul pencemaran udara dan gangguan kesehatan akibat terlepasnya gas beracun, bahan-bahan karsinogenik (penyebab kangker), dan sebagainya. Contoh bahan material yang dapat mengganggu kesehatan:

Finishing cat, finishing kayu olahan, finishing besi, dapat mengandung formaldehyde, bahan beracun yang dapat mengeluarkan gas beracun yang dapat menimbulkan keracunan, alergi, memicu asma, penyakit tenggorokan dan pernafasan, serta menimbulkan kanker (karsinogenik). Karena bahan ini banyak digunakan didalam material untuk rumah tinggal seperti cat, lem kayu, dan sebagainya, sangat mungkin ini menjadi sumber utama polusi udara didalam rumah. Saran untuk hal ini, bila rumah baru saja dicat, atau ada furniture yang baru difinishing (dicat/dipolitur), sebaiknya tidak dihuni dahulu sementara waktu hingga bau menyengat dari formaldehyde tidak tercium lagi. Normalnya, emisi gas ini tetap tinggi selama 6 - 12 bulan. Sebaiknya ventilasi dalam ruangan dipikirkan dan digunakan dengan baik agar gas dapat lebih dinetralisir oleh udara segar.



Pada saat ini banyak dikembangkan bahan-bahan finishing berbahan dasar air, yang lebih ramah lingkungan karena kandungan bahan kimia organik yang mudah menguap lebih rendah. Berbagai bahan material rumah tinggal yang baik digunakan sebenarnya tersedia cukup banyak. Bahan material ini biasanya langsung berasal dari alam dan tidak melalui industri yang melibatkan bahan kimia berbahaya. Contoh material bangunan yang sehat antara lain:

Bahan material dari alam Batu alam, tanah liat, batako, kayu, bambu, rumbia, ijuk, alang-alang, logam
Bahan material buatan bata merah, genteng tanah, kaca, beton, batako, conblok, kerta
Jika melihat dari daftar diatas, tidak mengherankan bila orang-orang jaman dahulu lebih sehat daripada saat ini, karena mereka memakai bahan material bangunan yang langsung dari alam. Hmm, setidaknya, kita punya pilihan saat memilih material bangunan.

Choosing materials for your home
Choosing material can have a big impact on our heath, because from building materials that produces pollutants, many disease and symptoms may occur. Some dangerous building materials are;
Paint finishing, industrialized wood, metal finishing, may contain formaldehyde, material that contains poisonous gas. This may cause blood poisoning, allergic reaction, asthma, respiratory disease, and carcinogenic. Because this material is often used for building and wood material like paint, glue, and others, it is quite possible that it will be the main source of pollution inside a house. Suggestion for this, we better not occupy a house that is just finished (for example; just being painted) until there is no smell of formaldehyde. Normally, the gas emission of this material will stay in the house for 6 - 12 months. In this case, we should maximize the use of room ventilation so that the gas will be neutralized by fresh air.

Right now there are many building materials that is water based and more environmentally friendly because it has very low chemical substance. Many healthy building materials are there in the market. These healthy materials are usually taken from nature and not industrialized and added with chemicals.


________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

2 komentar:

  1. mohon penjelasan adakah bahayanya penggunaan plafon dari bahan papan semen/fiber flat

    BalasHapus
  2. mohon penjelasan adakah bahaya penggunaan plafon dengan bahan fiber flat/papan semen

    BalasHapus

Silahkan isi komentar Anda.
Sekarang, Anda juga bisa komentar melalui account facebook Anda (di boks komentar atas)

SILAHKAN CHATTING DENGAN ASISTEN ROBOT:

Maaf asisten masih dalam tahap pengembangan. Jadi tidak semua pertanyaan bisa dijawab. (ini merupakan chatbot)