Selasa, 03 April 2012

Arsitek yang menulis

astudioarchitect.com Diantara kesibukan saya dalam dunia desain dan penulisan, saya sering tidak sengaja menemukan ‘serendipity’ dalam pertemuan saya dengan beberapa rekan arsitek. Dari pertemuan-pertemuan itu dan percakapan baik secara santai maupun mendalam saya menemukan adanya keinginan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya sebuah desain hunian. Berdasarkan hasil perjalanan berbagai proyek hunian yang telah ada, saya ingin membawa pengetahuan pragmatis kepada kita bersama tentang bagaimana sebuah hunian didesain dan apa manfaat bila desain rumah dibuat dengan sebaik-baiknya. 



Ide ini cukup berharga untuk diketengahkan agar profesi arsitek semakin populer, yaitu dengan membawa pengetahuan tentang peran arsitek dan bagaimana sebuah bangunan dihasilkan melalui sebuah proses pemikiran. Pada dasarnya, arsitek adalah fasilitator dari keinginan klien, dimana desain yang dibuat dihasilkan berdasarkan kebutuhan dan keinginan dari klien, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, sosial, budaya dan faktor-faktor lainnya.

Mengamati sebuah desain meja gambar dan bagaimana hasilnya di lapangan, merupakan hal yang menarik. Saya menemukan ‘jiwa’ dalam setiap tempat, yang diinginkan melalui gubahan rancangan-rancangan tersebut. Jiwa ini melekat disana didalam setiap sudut ruangan yang tercipta, dan jiwa ini yang memberikan pengaruhnya pada penghuni. Mungkin inilah yang dinamakan ‘kita mencipta ruang, ruang mempengaruhi kita’, dengan cara yang sedemikian sederhana.

Kepentingan sesungguhnya dari penulisan buku, artikel, kolom di koran, wawancara radio, tabloid dan sebagainya ini adalah kembali merenungkan makna desain sejak saat kita menggambarnya diatas meja gambar, menemukan hubungan antara desain dan ruang-ruang yang dihasilkannya dan melihat konsekuensi dari sebuah gagasan tentang tata ruang dan berbagai faktor dalam desain hunian. Kita tidak bisa menutup mata akan penciptaan ruang-ruang yang menghasilkan ‘jiwa’ hunian tersebut. Kita memiliki kuasa atas alam untuk merencanakan dan menggunakan sebaik-baiknya potensi lahan, sumber daya alam dan manusia untuk kepentingan hidup kita.

Inspirasi Rumah Indah

Rumah adalah sebuah tempat dimana kita pulang, kita selalu mendambakan sebuah rumah yang indah, agar kita bisa merasa nyaman didalamnya. Keindahan selalu dicari oleh manusia, karena kita mendapatkan kenikmatan panca indera melalui keindahan. Segala hal yang indah akan memberikan perasaan senang ketika kita menikmatinya, dengan melihat, mendengar, serta mencium, atau menggunakan indera yang lain.

Keindahan adalah pelengkap bagi kehidupan manusia, karena itu selalu dicari dan diupayakan. Sebuah rumah dapat diupayakan agar menjadi indah dengan berbagai cara, antara lain dengan mendesain rumah tersebut sehingga nampak estetis (indah). Estetika adalah topik yang sangat menarik bagi manusia, yang dicari melalui proses desain. Hal ini bisa berarti desain grafis, desain rumah, desain interior, desain produk, dan sebagainya.

Arsitektur merupakan wadah kreativitas dari penerapan teori estetika bangunan, sehingga keindahan bisa dibangun melalui desain yang direncanakan. Teori estetika juga pada akhirnya membantu memperkirakan keindahan desain rumah. Meskipun demikian, pandangan tentang keindahan berbeda bagi satu orang dengan orang lainnya. Adakalanya sesuatu yang indah bagi seseorang bukanlah indah bagi orang lain. Hal ini yang disebut sebagai subyektifitas estetika (keindahan itu subyektif atau relatif bagi setiap orang).

Pada awalnya sebuah hunian yang dibangun oleh manusia merupakan hunian apa adanya. Lambat laun kita memiliki kebutuhan akan keindahan desain, yang juga diterapkan dalam desain rumah. Berbagai cara dilakukan agar keindahan rumah ini tercipta, antara lain dengan mengeksplorasi desain rumah sehingga terlihat estetis. Para desainer rumah atau arsitek, serta pemilik rumah memiliki pandangan yang juga berbeda-beda tentang keindahan sebuah rumah, sehingga desain rumah yang disebut ‘indah’ menjadi berbeda-beda.

Bagaimana estetika timbul dalam kehidupan manusia dan mempengaruhi proses mendesain rumah? Kebutuhan dasar manusia akan rumah antara lain;
· Mendapatkan rumah tinggal untuk tinggal didalamnya sebagai kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan untuk mengatasi lingkungan
· Rumah tinggal memenuhi harapan kita akan keinginan dan impian tentang rumah tinggal yang ideal.
· Rumah tinggal harus sesuai dengan berbagai faktor yang mempengaruhi desain tersebut, misalnya faktor ekonomi, social expectations, dan sebagainya

Dalam berbagai kesempatan, menulis dan berpikir adalah proses yang merupakan daur ulang untuk pengetahuan dan keterampilan dalam mendesain.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar Anda.
Sekarang, Anda juga bisa komentar melalui account facebook Anda (di boks komentar atas)

SILAHKAN CHATTING DENGAN ASISTEN ROBOT:

Maaf asisten masih dalam tahap pengembangan. Jadi tidak semua pertanyaan bisa dijawab. (ini merupakan chatbot)