Sabtu, 22 Februari 2014

Hidup dalam Rumah Vertikal (bertingkat)


astudioarchitect.com Rumah vertikal akan menjadi idola saat ini dan dalam waktu-waktu mendatang, karena kemungkinan untuk membangun atau memperluas bangunan hanyalah tersisa keatas, untuk mereka yang berumah di perkotaan. Kebanyakan rumah bertingkat  memiliki tambahan ruang-ruang tidur di bagian atas bangunan. Ruang-ruang bersama diletakkan dibawah.

Interior design by Rosi Rahadi

Interaksi dalam rumah perlu diperhatikan dalam desain rumah. Meskipun bertingkat, tetap bisa berkomunikasi.






Ruang bersama seperti ruang keluarga, dapur dan ruang makan menjadi tempat penting dalam kebersamaan keluarga. Ruang-ruang ini menjadi ajang interaksi sehingga keluarga bisa saling berkomunikasi.



Rumah merupakan tempat hidup bagi kita, anak-anak, serta siapapun yang tinggal didalamnya. Didalamnya terdapat keceriaan, kesedihan, serta hal lainnya yang terjadi dalam kehidupan manusia. Sebagai sebuah perlindungan, rumah dituntut untuk memberikan ruang gerak yang manusiawi.

Maksudnya, bila kita merasa nyaman dalam sebuah rumah, tentunya kita merasa rumah itu adalah rumah yang indah, atau berkesan. Seiring dengan budaya kota yang makin masuk dalam kehidupan kita, ruang yang paling sepi atau privat, pada akhirnya adalah kamar-kamar dalam rumah tinggal yang biasa disekat dari ruang lainnya. Kita membutuhkan ruang dengan sekat ini, namun sekat yang terlalu banyak jelas akan mengurangi interaksi dan komunikasi antar penghuni rumah.

Karenanya, dalam proses mendesain rumah, akan sangat bijak untuk memperhatikan dan memperkirakan berapa kira-kira luas ruang bersama yang dibutuhkan. Sebaiknya tidak membuat ruang-ruang tidur yang terlalu banyak bila tidak dibutuhkan, dan jangan menjejalkan kamar-kamar tidur di lantai 1. Seandainya dana belum cukup, jangan membuat kamar tidur yang tidak Anda butuhkan di lantai 1, tunggu hingga waktunya untuk membangun lantai 2 dengan jumlah kamar yang dibutuhkan. Banyak sekali contoh rumah besar yang tidak efektif. Penghuninya hanya 2-3 orang, namun kamar tidurnya 4-6 buah dan terlalu besar.

Ruang interaksi ini pada akhirnya akan menghilangkan individualitas, serta mempererat kebersamaan. Letak kamar tidur yang baik adalah dengan mudah bisa bertemu di ruang keluarga. Ruang tidur yang terisolasi bisa menyebabkan komunikasi dengan anak atau orang tua kurang baik. Apalagi, bila di masing-masing kamar sudah ada fasilitas hiburan seperti televisi, game, dan sebagainya. Adapun untuk rumah dua lantai, void atau lubang seperti lubang antar lantai dan lubang tangga adalah sarana efektif berkomunikasi antar lantai.




______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.

SILAHKAN CHATTING DENGAN ASISTEN ROBOT:

Maaf asisten masih dalam tahap pengembangan. Jadi tidak semua pertanyaan bisa dijawab. (ini merupakan chatbot)