astudioarchitect.com [pustaka buku rumah] Rumah Murah dengan kesan yang tidak murahan, barangkali merupakan ide banyak orang di negeri dimana membangun rumah masih terasa mahal bagi banyak orang. Ide membangun dengan material pabrikan yang semakin mudah ditemukan juga memberi dorongan banyak arsitek dan desainer maupun perusahaan pembuat rumah instan menggali banyak kemungkinan untuk mengembangkan rumah dengan material prefab dan proses membangun prefab. Tampaknya ide ini juga ditangkap dengan baik oleh tim Seri Rumah Ide (SRI) dengan buku 'Rumah Murah'nya.
Kutipan: Apa Kata Arsitek Tentang Rumah Murah?
------------------------
Widitomo Puntohadi
"Menaati anggaran biaya, kunci penting pembangunan rumah murah."
Seri Rumah Ide (SRI): Bisa diceritakan bagaimana Pak Widi bergabung dengan tim pembangunan rumah murah?
Widitomo Puntohadi (WP): Pada 2007-2008, saya diajak sebuah yayasan nonprofit yang mempunyai proyek pembangunan rumah pascabencana di Aceh. Pembangunan dilakukan di beberapa lokasi dengan luas setiap lokasi mencapai 20 hektare. Rumah tersebut didesain massal dan masing-masing seluas 40m2. Saat itu jatah biaya untuk membangun satu rumah sebesar 36 juta rupiah. Rumahnya sendiri merupakan rumah prefab berbahan dasar metal frame.
SRI: Dalam proses pembangunan rumah murah, pendekatan apa yang penting dilakukan?
WP: Syarat pembangunan rumah murah, pertama, pemanfaatan material dan teknologi lokal. Ini penting agar tidak ada pemborosan transportasi dan upah.
kedua, rumah murah sebaiknya berangkat dari sistem struktur dan rangka modular. Dengan efisiensi desain struktur, biaya dapat ditekan.
Yang ketiga adalah kecermatan arsitek untuk mengalkulasi jumlah material yang dibutuhkan. Arsitek harus mempunya pengetahuan mengenai variasi ukuran, jenis, desain, harga dan teknik pengaplikasian material di lapangan.
SRI: Menurut Bapak, kerjasama antara pemilik, perencana dan pembangun seperti apakah yang diharapkan dalam membangun rumah murah?
WP: Dengan ketatnya dana, RAB (Rencana Anggaran Biaya) menjadi acuan yang sangat penting. Perlu kedisiplinan untuk menaati RAB - baik oleh arsitek, kontraktor maupun pemilik rumah.
SRI: adakah kesulitan dalam membuat rumah murah?
WP: Problem yang tidak kalah rumit adalah soal tukang. Contoh kasus dengan menggunakan dinding ekspos semen, kita berharap menghemat biaya finishing. Namun karena hal ini menuntut kerapian, bisa-bisa upah tukang yang dikeluarkan untuk semen ekspos lebih besar daripada upah mengecat.
______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar Anda.
Sekarang, Anda juga bisa komentar melalui account facebook Anda (di boks komentar atas)