astudioarchitect.com Supermarket bahan bangunan belakangan ini lumayan berkembang, baik dibangun oleh perusahaan besar maupun usaha kecil rumahan, mulai mengadopsi model supermarket dimana pembeli dapat memilih sendiri benda yang dibutuhkannya. Berikut ini pertanyaan dan jawaban tentang supermarket bahan bangunan yang diajukan oleh mbak Raya dari Koran Sindo; 1. Latar belakang konsep supermarket bahan bangunan ini? Latar belakangnya adalah kemudahan untuk mendapatkan berbagai bahan bangunan karena dengan sistem yang nyaris one stop shopping, proses pencarian berbagai material akan mudah dipenuhi.
2. Mengapa ada jenis swalayan ini?
Dimana ada market/pasar, disitu ada pemain yang mengembangkannya. Swalayan bahan bangunan mirip seperti swalayan pada umumnya tapi barang yang dijual hanya seputar bahan bangunan. Konsep ini justru memudahkan baik pemilik rumah, kontraktor, tukang dan arsitek untuk berbelanja. Kemudahan itu diantaranya adalah bisa melihat barang yang akan dibeli secara langsung, dengan mudah mencari barang yang diinginkan, lain bila dibandingkan dengan toko bangunan, biasanya lebih ribet karena harus bertanya dahulu dan dicarikan barangnya.
3. Bagaimana menyikapi persaingan dengan sesama supermarket bahan bangunan ataupun toko material yang konvensional?
Bila toko konvensional ingin bersaing dengan supermarket bangunan, ada baiknya membuka mata dan melihat barangkali sistem tersebut bisa diterapkan dalam toko bangunannya? Dewasa ini toko bangunan banyak yang memajang barang dagangannya dengan rak-rak display yang memudahkan pembeli mencari barang material kebutuhannya. Intinya adalah: semakin nyaman akan semakin mengundang pembeli, karena kenyamanan adalah faktor penting dalam jual beli dewasa ini.
Persaingan dengan sesama supermarket bahan bangunan bisa diatasi dengan konsep penjualan yang lebih baik, yaitu dengan pelayanan yang prima dan ramah, selain itu barang material yang dijual sebaiknya lebih bervariasi dan memiliki keunggulan baik harga ataupun kualitas. Selain itu branding dari supermarket yang bersangkutan harus ditingkatkan dengan konsep penjualan berbasis personal dan citra kuat yang bisa didapatkan dari desain kemasan, bangunan, logo, dan sebagainya.
4. Kelebihan dan kelemahan supermarket bahan bangunan?
Kelebihan supermarket bahan bangunan adalah kecenderungan one stop shopping memudahkan penjual dan pembeli bertransaksi untuk menghasilkan keuntungan bagi pemilik supermarket dan kemudahan bagi pembeli. Kelemahan dari supermarket ini adalah kecenderungan pemusatan yang mengakibatkan banyak toko bahan bangunan tradisional dan konvensional terancam gulung tikar. Prinsipnya mirip seperti supermarket kebutuhan sehari-hari yang bisa mengalahkan pasar tradisional, karena lebih nyaman dan memberi kemudahan.
5. biasanya peluang pasarnya bagaimana untuk tokobangunan seperti ini?
Peluang pasarnya masih sangat lebar, karena di Indonesia banyak orang membangun rumah dan tentunya selalu membutuhkan material. Para pengusaha material sebaiknya memahami skema besarnya dan bisa membuat material yang mereka produksi tidak kalah dengan material pabrikan yang modern dan besar, misalnya dengan menciptakan value dan branding. Value bisa diciptakan dengan memberikan nilai lebih pada material bangunan, misalnya: bata biasa tanpa merk bisa ditingkatkan value/ nilainya dengan memberi label dan branding, serta peningkatan mutu bata yang akan lebih baik bila terdapat standardisasi.
Para pengusaha toko konvensional sebaiknya juga memahami skema perkembangan supermarket bahan bangunan ini. Akan lebih baik bila metode penjualannya diterapkan tidak jauh berbeda, setidaknya hal itu akan memberi nilai lebih pada pelayanan yang berakibat pada naiknya penjualan.
______________________________
by
Arsitek Probo Hindarto
© Copyright 2014 astudio Indonesia.
All rights reserved.